Hello ladies, untuk pos kali ini pakai Bahasa Indonesia saja ya, biar ceritanya panjang dan mantap.
Saya paling seneng lho kalau baca cerita orang tentang perjalanan mereka menemukan pelembab yang sesuai dengan kulit mereka. Pada pos semacam itu, biasanya terlihat bagaimana perjuangan mereka menemukan yang terbaik untuk kulit. Biasanya, ada review produk juga kan yang bisa saya contek dan kira-kira apakah sesuai atau tidak dengan kondisi kulit saya.
Untuk review saya, mari kita mulai saat saya masih SMP. Pada waktu SD, saya hanya memakai bedak kepunyaan ibu. Pada waktu SMP inilah saya mulai centil. Pakai pelembab, lulur mandi, dan hand body. Cuma itu doang sih. Yah, standar lah buat anak SMP awal tahun 2000-an di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Yap, mari kita mulai dari yang pertama sampai yang terakhir.
Ponds White Beauty
Sumber gambar di sini.
1. Ponds White Beauty
Produk Ponds ini sangat terkenal pada masa saya remaja. Nyaris tidak ada saingan pada masa itu. Kebanyakan produk kecantikan masih fokus untuk kalangan wanita dewasa. Setahu saya, baru Ponds yang menyasar remaja. Banyak sekali teman saya yang menggunakan produk ini. Selain nyaris tiada pesaing, iklan produk ini di TV juga bagus, seperti menawarkan 7 hari untuk mendapatkan kulit putih merona tanpa noda atau aktivis perempuan yang kehidupan cinta dan perjuangan sosialnya sukses karena memiliki kulit putih merona, dll.
Jujur, saya memakai produk ini lumayan lama sekali. Dari saya berusia 12 tahun, sampai dengan saya berusia 25 tahun. Lama sekali kan? Saya pikir, kalau saya sudah cocok dengan satu krim, ya sudah, saya pakai krim itu terus-terusan. Lagi pula, krim ini cocok di kantong saya. Hasilnya, yah, kulit saya juga ngga jadi putih-putih amat. Gitu-gitu doang perasaan. Tapi saya suka karena krim ini ada SPF-nya. Lumayan kan, jaman dulu saya ngga tahu apa dan di mana itu beli sunblock. Kalo pelembab sudah ada SPF-nya, cukup lah pikir saya.
Citra Hazeline Pearly White UV
Sumber gambar di sini.
2. Citra Hazeline Pearly White UV
Ini adalah pelembab yang saya pakai saat saya merasa jenuh dengan Ponds. Bayangkan, saya sudah 13 tahun memakai Ponds. Saat itu, saya tergoda teman saya yang juga memakai produk Citra varian lainnya.
Bagaimana kesan saya dengan produk ini? Saya tidak suka. Rasanya muka saya menjadi berminyak sekali setelah saya memakai produk ini. Produk ini bikin bedak saya lengket dan nggedibel. Selain itu, produk ini juga menimbulkan efek kilap di muka. Pas lah, muka saya yang berminyak itu semakin mengkilap dengan produk ini. Produk ini tidak cocok untuk saya.
Acnes Cream Oil Control and Whitening
Sumber gambar di sini.
3. Acnes Cream Oil Control and Whitening
Pada saat memakai pelembab Citra Hazeline, muka saya menjadi berminyak sekali. Pada saat itu, jerawat pun menggelora, tumbuh subur di muka saya. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencari pelembab yang sesuai untuk kulit berminyak dan berjerawat. Pilihan saya saat itu jatuh pada Acnes Cream Oil Control and Whitening.
Jujur, saya suka dengan konsistensi dan efek produk ini pada wajah saya. Krimnya terasa ringan dan langsung meresap dalam kulit tanpa menimbulkan efek greasy atau kilap. Krim ini juga tidak menimbulkan muka saya berminyak beberapa saat kemudian. Saya suka sekali dengan krim ini. Bahkan saya berniat untuk repurchase krim ini, sampai dengan tanda-tanda penuaan dan dehidrasi seperti pori-pori membesar dan flek hitam muncul di muka saya.
Iya, pori-pori saya menjadi membesar dan muncul flek hitam di muka saya. Rupanya, selama ini, yang saya kira muka saya minyakan itu adalah tanda bahwa muka saya dehidrasi. Apalagi pada waktu itu saya juga sempat sakit, dan salah satu diagnosa dokter menyebutkan bahwa saya mengalami dehidrasi. Jadi karena kekurangan cairan, kulit saya pun menjadi mengering, mengeluarkan minyak berlebih, pori-pori membesar, dan timbul flek hitam. Karena pelembab yang saya pilih adalah pelembab untuk kulit berminyak yang fungsinya untuk mengurangi minyak (selain pelembab, saya juga menggunakan face wash dari Acnes), maka kulit saya menjadi semakin lebih kering lagi. Apalagi, pada saat itu saya belum menggunakan sunblock dan krim malam. Komplit lah sudah semua permasalahan kulit saya pada masa itu.
Akhirnya, karena merasa Acnes sudah tidak sesuai dengan kondisi kulit saya yang kering, maka saya beralih dengan pelembab lainnya, dan pilihan akhirnya jatuh pada Corine de Farme yang merupakan salah satu merek natural premium dari Paris.
Corine de Farme Splendid Anti-Ageing Serum
3. Corine de Farme Splendid Anti-Ageing Serum
Untuk review yang lebih lengkap silahkan klik di sini.
Mempertimbangkan permasalahan kulit saya yang komplit kayak gado-gado itu : jerawat, kerutan, kusam, pori-pori besar, bintik-bintik hitam, berminyak juga, ngga kelihatan segar lagi, maka saya memutuskan untuk mencoba pelembab yang lebih premium (bahasa gaulnya : mahal). Saya pikir, pelembab mahal yang harganya 200an ribu pasti hasilnya lebih bagus dari pelembab 20 ribuan. Ono rego ono rupo.
Bagaimana hasilnya di saya? Pelembab ini bagus sekali. Bikin muka saya terlihat segar seperti buah peach. Beneran. Hasil terbaik didapat saat pelembab ini dipakai sebagai krim malam, maka besok paginya, tada... wajah terlihat cerah (bukan putih, namun terlihat cerah), kerutan di bawah mata menghilang, dan kelihatan segar. Bukan putih dan rona pink, tapi benar-benar rona segar yang menyenangkan. Jujur saya suka sekali produk ini. Selain bisa untuk krim pagi, produk ini juga dapat dipakai sebagai krim malam. Selain itu, teksturnya ringan, nyaman dipakai, dan aromanya bunga yang menenangkan gitu. Sayang, harganya mahal dan tidak memiliki proteksi terhadap bahaya sinar matahari.
Corine de Farme Iluminating Hydrating Care
4. Corine de Farme Iluminating Hydrating Care
Pada masa memakai produk ini, saya sudah lebih advance dalam dunia kecantikan. Saya merasa, pelembab saya sebelumnya yang luar biasa itu sebenarnya ditujukan untuk usia tua. Kata BA-nya sih ngga apa-apa dipakai saya yang berusia 20-an, namun saya khawatir jangan-jangan itu tidak sesuai untuk saya. Mana itu serum dengan formula yang lebih kaya dari pelembab pula. Pada waktu itu, saya juga tahu bahwa permasalahan kulit saya adalah, kulit saya itu kurang terhidrasi.
Karena takut mempergunakan serum yang seharusnya dipakai nenek-nenek, akhirnya saya berniat untuk menurunkan pelembab saya. Tidak perlu memakai serum anti aging. Cukup yang pelembab biasa saja. Saat itu lah saya menemukan pelembab dari merk yang sama yang ditujukan untuk menghidrasi kulit yaitu Corine de Farme Iluminating Hydrating Care.
Pelembab ini seakan seperti menjawab doa saya. Dia berfungsi mencerahkan, menghidrasi, dan harganya lebih murah, walau tetap saja mahal untuk ukuran saya. Akhirnya saya mencoba pelembab ini. Apakah hasilnya bagus? Yah, karena telah memakai serum dengan khasiat luar biasa, buat saya krim ini sih biasa-biasa saja. Dia bagus, tapi masih lebih bagus yang anti-ageing serum. Hasilnya di muka saya, ya gitu-gitu aja,
Hada Labo Shirojyun
5.Hada Labo Shirojyun Lotion
Untuk review lengkap, baca di sini.
Produk yang rutin saya pakai hanyalah lotionnya karena saya tidak cocok dengan milk-nya. Saya menggunakan lotionnya setiap pagi dan malam. Saya suka sekali dengan hasil yang di dapat dari produk ini. Sayangnya, saya merasa produk ini membuat muka saya menjadi putih sekali. Untungnya, saya masih memiliki Corine de Farme Splendid Anti-Ageing Serum. Jika saya memakainya pada malam hari, maka warna muka saya menjadi normal, cerah, dan sehat. Tidak putih pucat sekali.
Yang saya suka dari produk ini, produk ini mampu mengecilkan pori-pori, memudarkan bintik-bintik hitam, dan mengembalikan warna kulit yang kusam. Jujur, saya suka sekali produk ini. Hasilnya pun terlihat di muka saya. Sayangnya, saya mengalami purging pada masa-masa awal pemakaian. Jerawat saya tumbuh membabi buta pada dua bulan awal pemakaian. Tapi setelah masa jerawat lewat, semuanya menjadi normal dan saya suka sekali dengan hasilnya. Harganya murah pula.
Hada Labo Alpha Gokujyun
6. Hada Labo Alpha Gokujyun Lotion
Untuk review lebih lengkap, ada di di sini.
Pada saat itu, karena jerawat saya terus-terusan tumbuh saat memakai Hada Labo Shirojyun, saya lelah juga. Akhirnya, atas saran teman, saya beralih memakai Hada Labo Alpha Gokujyun. Saat itu, saya tahu bahwa produk ini mengandung retinol yang berguna untuk mengurangi kerutan dan jerawat. Karena saya merasa bahwa muka saya sudah cukup cerah berkat Hada Labo Shirojyun, saya beranikan diri untuk beralih ke Hada Labo Alpha Gokujyun untuk melawan jerawat dan kerutan.
Pada saat memakai produk ini, saya tidak absen memakai sunscreen. Saya membaca bahwa retinol ini sensitif terhadap sinar UV, sehingga pemakaian sunscreen haruslah bagus. Sayangnya, meskipun saya memakai sunscreen di pagi hari, saya jarang re-apply setelah beberapa jam kemudian. Jadi kemungkinan, sinar UV masih menembus kulit saya pada sore hari. Pada tahu kan kalau matahari sore pun juga bahaya untuk kulit. Akhirnya, saya merasa kulit saya semakin kusam dan bintik-bintik hitam kembali lagi. Intinya, muka saya menggelap. Bahkan, saya merasa bagian dahi dan pipi saya dekat telinga menjadi kusam dan gelap. Sementara pada daerah hidung dan sekitarnya, bintik-bintik hitam makin banyak. Cuma kerutan dan jerawat yang teratasi. Sigghhh....
Apakah perjalanan saya mencari pelembab berhenti? Baca kelanjutan perjuangan saya di sini.
xoxo
Kiki
hi, isinya ngebantu banget !!
BalasHapusmulai dapat pencerahan untuk milih-milih krim perawatan wajah setelah baca postingan ini.